Kamis, 26 Januari 2012

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Siklus

Mungkin banyak dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum memahami arti penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus diajarkan dalam perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi kuliah SIA dan apa yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam matakuliah ini, sehingga pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah kompetensi tertentu (dapat anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan ini). Coba anda bayangkan sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja, cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda habiskan? Kemudian, bayangkan ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut? Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini. Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku besar). Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem. 1. Siklus Pengembangan Sistem Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi). 1.1 Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di tautan ini). 1.2 Analysis (Analsis) Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca di tautan ini dan ini). 1.3 Perancangan (Design) Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi). 1.4 Implementasi (Implementation) Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan lain sebagainya. 1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation) Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data. 2. Siklus Akuntansi Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar). 3. Siklus Transaksi Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan. Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman. Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli, pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan pengiriman dilakukan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat dipisah per bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi diintegrasikan untuk menghasilkan laporan keuangan. Berikut ini saya unggah contoh aplikasi SIA menggunakan DBMS Microsoft Access. File dapat diunduh disini. File yang lebih mutakhir (aksesibilitas tombol lebih banyak, daftar sediaan lebih informatif) dapat diunduh disini. Karena WordPress tidak mendukung untuk mengunggah (upload) file berekstensi .mdb, maka saya ubah ekstensi ke .doc. Untuk menggunakannya, ubah ekstensi kembali ke mdb. Caranya, bila tersedia langsung di windows explorer, langsung rename (tombol F2) Aplikasi_SIA.doc jadi Aplikasi_SIA.mdb. Bila tidak tersedia di windows explorer, copy file ke direktori C:\. Kemudian, pilih run di start menu, ketik cmd, kemudian enter. Setelah prompt Ms.Dos muncul, masuk ke direktori C:\ (bila masih masuk ke subdirektori, ketik cd.. hingga keluar dari sub direktori). Setelah itu ketik rename Aplikasi_SIA.doc Aplikasi_SIA.mdb tekan enter. Jika anda menggunakan Microsoft Access 2007, ketika pertama kali program ini dijalankan, akan muncul security warning, pilih options, pilih enable this content. Menu yang tersedia dalam aplikasi ini belum semuanya dapat diakses karena saya masih belum memiliki waktu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi (versi terbaru dengan aksesibilitas tombol lebih banyak akan saya unggah secepatnya). Namun, aplikasi ini sudah cukup untuk menunjukkan automatisasi pencatatan transaksi, bagaimana transaksi diproses berbasis siklus, pengendalian aplikasi yang diterapkan dalam SIA, integrasi antar siklus sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam siklus penjualan, tombol yang dapat diakses hanya penjualan. Dalam siklus pembelian hanya tombol pembelian. Adapun tombol-tombol yang ditampilkan bertujuan untuk menunjukkan urutan siklus transaksi dalam perusahaan. Dalam siklus pengeluaran, tombol yang dapat diakses adalah pengeluaran. Dalam card, semua tombol dapat diakses, fungsi tab ini adalah tempat pengelolaan data master. Report dapat diakses semuanya. Sumber : ( http://rogonyowosukmo.wordpress.com )

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan transaksi/data, cukup user/pemakai tersebut hanya dengan menginput data/transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan bisa membuat informasi Financial Report yang up to date. Untuk menjaga agar sistem tersebut dapat diandalkan dan dapat dipercaya, maka diperlukan Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer sehingga dapat t menghasilkan informasi yang relevan dan akurat. Sifat Pemeriksaan • Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : • Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan • Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. • Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit. Pemakaian Software komputer • Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor. • CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit. • Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya. • Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data. • Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit. • Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan. Fungsi Umum Software Audit Komputer – Pemformatan ulang – Manipulasi file – Perhitungan – Pemilihan data – Analisis data – Pemrosesan file – Statistik – Pembuatan laporan Audit Operasional Atas Suatu SIA Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan. • Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem. • Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi. • Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan. • Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini : • Meninjau kebijakan dokumentasi operasional • Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional Prosedur pengumpulan bukti – Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan operasional – Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional – Menguji akurasi informasi operasional – Menguji pengendalian Sumber : ( http://kulut.blogspot.com )

Audit Sistem Informasi

Banyak kendala yang dijumpai auditor dalam melakukan audit dengan metode konvensional dalam lingkungan pemrosesan data elektronik. Namun seringkali kendala tersebut cenderung diabaikan dan kurang mendapat perhatian serius bahkan oleh si auditor sendiri. Akibatnya terjadi inefisiensi yang tidak disadari. Seringkali dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik, volume dan kompleksitas data yang harus diperiksa jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan auditor, akhirnya jalan pintas pun sering dilakukan, misalnya menggunakan sampling dilakukan secara acak tanpa memperhatikan apakah sampling tersebut cukup mewakili atau tidak. Juga kadang jika melakukan substantive test atas data hanya didasarkan pada print-out dengan cara manual, serta audit trail yang tidak terdeteksi karena sistem operasi telah terkomputerisasi. Pada akhirnya adalah kesimpulan audit dapat dipastikan tidak akan memadai, yang akhirnya opini terhadap laporan keuangan secara keseluruhan tidak memiliki dasar yang memadai dan gilirannya berdampak pada terciptalnya informasi yang menyesatkan. Dalam kegiatan auditing paling tidak mempunyai karakteristik sebagai berikut: o Objektif: independen yaitu tidak tergantung pada jenis atau aktivitas organisasi yang diaudit o Sistematis: terdiri dari tahap demi tahap proses pemeriksaan o Ada bukti yang memadai: mengumpulkan, mereview, dan mendokumentasikan kejadian-kejadian o Adanya kriteria: untuk menghubungkan pemeriksaan dan evaluasi bukti–bukti Sebenarnya konsep dan prinsip auditing baik di lingkungan manual dan lingkungan sistem informasi yang berbasis komputer tidak berubah, yang berubah adalah metode dan tekniknya saja. Beberapa teknik dan metode tersebut berbeda karena antara lain disebabkan: * Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara otomatis, bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal, bahkan seringkali tidak ada (paperless office) sehingga untuk penelusuran dokumen (tracing) audit berkurang dibandingkan sistem manual yang banyak menggunakan dokumen dan kertas. * Keterkaitan aktivitas yang berhubungan dengan catatan-catatan yang kurang terjaga. * Dengan sistem on line mengakibatkan output seringkali tidak tercetak. * “Audit Arround Computer” yang mengabaikan sistem komputer tetapi yang dilihat atau yang diuji adalah Input dan Output. * ”Audit Through Computer” menggunakan bantuan komputer (atau software) untuk mengaudit. Jika pelaksanaan audit di sistem informasi berbasis komputer dilakukan secara konvensional terhadap lingkungan PDE seperti dalam sistem manual, maka cenderung tidak menghasilkan hasil yang memuaskan, baik oleh klien maupun auditor sendiri, bahkan cenderung tidak efisien dan tidak terarah. Untuk itu seringkali dalam proses pengembangan sebuah sisem informasi akuntansi berbasis komputer melibatkan akuntan. Jika akuntan terlibat dalam desain sistem PDE sebuah organisasi maka akan memudahkan pengendalian dan penelusuran audit ketika klien tersebut meminta untuk pekerjaan audit. Ada 2 keuntungan jika seorang akuntan terlibat dalam disain sistem informasi dalam lingkungan pemrosesan data elektronik, yaitu pertama, meminimalisasi biaya modifikasi sistem setelah implementasi dan kedua, mengurangi pengujian selama proses audit Tahapan Proses Audit Dalam melaksanakan tugasnya, auditor yang akan melakukan proses audit di lingkungan PDE mempunyai 4 tahapan audit sebagai berikut: {slide=1. Perencanaan Audit (Audit Planning).} Tujuan perencanaan audit adalah untuk menentukan why, how, when dan by whom sebuah audit akan dilaksanakan. Aktivitas perencanaan audit meliputi: * Penetapan ruang lingkup dan tujuan audit * Pengorganisasian tim audit * Pemahaman mengenai operasi bisnis klien * Kaji ulang hasil audit sebelumnya (jika ada) * Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko audit * Penetapan resiko dalam lingkungan audit, misalkan bahwa inherent risk, control risk dan detection risk dalam sebuah on-line processing, networks, dan teknologi maju database lainnya akan lebih besar daripada sebuah sistem akuntansi manual.{/slide}{slide=2. Penyiapan program audit (Prepare audit program). } Yaitu antara lain adalah: Mengumpulkan bukti audit (Collection of Audit Evidence) yang meliputi: * Mengobservasi aktivitas operasional di lingkungan PDE * Mengkaji ulang sistem dokumentasi PDE * Mendiskusikan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan petugas berwenang. * Pengujian keberadaan dan kondisi fisik aktiva. * Konfirmasi melalui pihak ketiga * Menilai kembali dan re-performance prosedur sistem PDE. * Vouching ke dokumen sumber * Analytical review dan metodesampling{/slide}{slide=3. Evaluasi bukti (Evaluation of Audit Evidence).} Auditor menggunakan bukti untuk memperoleh keyakinan yang memadai (reasonable assurance), jika inherent risk dan control risk sangat tinggi, maka harus mendapatkan reasonable assurance yang lebih besar. Aktivitas evaluasi bukti yang diperoleh meliputi: 1. Menilai (assess) kualitas pengendalian internal PDE 2. Menilai reliabilitas informasi PDE 3. Menilai kinerja operasional PDE 4. Mempertimbangkan kembali kebutuhan adanya bukti tambahan. 5. Mempertimbangkan faktor resiko 6. Mempertimbangkan tingkat materialitas 7. Bagaimana perolehan bukti audit. {/slide}{slide=4. Mengkomunikasikan hasil audit} Auditor menyiapkan beberapa laporan temuan dan mungkin merekomendasikan beberapa usulan yang terkait dengan pemeriksaan dengan di dukung oleh bukti dan dalam kertas kerjanya. Setelah direkomendasikan juga harus dipantau apakah rekomendasinya itu ditindaklanjuti.{/slide} Cara Mengerjakan Soal Audit Sistem Informasi Berikut adalah cara mengerjakan soal MK Audit Sistem Informasi. Penjelasan bukan merupakan jawaban hanya langkah saja karena jika jawaban yang dicantumkan maka akan berakibat nilai yang buruk karena kesamaan jawaban. Check it out! 1. Buatlah checklist pemeriksaan terhadap server e-commerce Kita disuruh menjadi auditor suatu perusahaan e-commerce dan kita harus membuat checklist atau daftar yang perlu diaudit/periksa terhadap server e-commerce tersebut. Saya umpamakan begini; kita disodori sebuah PC dan kita disuruh memeriksanya. Kita akan membuat checklist mulai dari: Pemeriksaan hardisk, Kalkulasi kapasitas hardisk, kemampuan prosesor, besarnya memory RAM untuk mendampingi prosesor. Hal ini dimaksudkan agar PC tersebut bekerja lebih efisien. 2. Carilah 3 security holes yang mungkin ada sesuai dengan checklist tersebut. Bagian ini kita diharuskan mencari celah keamanan server e-commerce tersebut. Misalnya server terebut tidak memakai antivirus/firewall maka hal ini jelas menjadi celah keamanan yang mudah disusupi cracker untuk menyerang server tersebut. 3. Sebutkan URL untuk 3 security hole tersebut. Kalau bagian ini aku kurang jelas juga. Tapi kira-kira begini. E-commerce kan bentuknya websitenya mesti punya url nah biasanya url tersebut bisa diekploitasi para cracker. Mungkin kita disuruh mencari celah suatu url. 4. Menurut anda, security hole mana yang paling berbahaya? Hal ini jelas kan. Kita ambil salah satu dari nomor 2 yang menurut anda paling berbahaya. 5. Mengapa menurut anda security hole tersebut yang paling berbahaya? Kalau dah jawab nomor 4 harus bisa nomor ini. Kalau tidak tau coba cari referensi tentang keamanan server. Sekian secuil penjelasan dari saya semoga bermanfaat. Referensi bisa didapat dari Sdr. Rizka dan buku berjudul Mengamankan Web Server dari serangan Hacker/Cracker, Buku Teks berbahasa Inggris “Introducing e-commerce” atau semacamnya. Tutorial Audit Sistem Informasi 1. Teknik Audit Berbasis Komputer 2. Resiko SIA Berbasis Komputer dan Klick Disini http://theakuntan.com/category/auditing Sumber : ( http://mansur12.wordpress.com )

Siklus Produksi

siklus produksi Aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. - Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi • Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini : • Bauran produk • Penetapan harga produk • Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli) • Manajemen Biaya • Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi : • Perancangan Produk • Perencanaan dan Penjadwalan • Operasi Produksi • Akuntansi Biaya Perancangan Produk (Aktivitas 1) • Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk. • Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi. Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2) • Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan. • Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. Operasi Produksi (Aktivitas 3) • Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi. • Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya : 1. Bahan baku yang digunakan 2. Jam tenaga kerja yang digunakan 3. Operasi mesin yang dilakukan 4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi Akuntansi Biaya (Aktivitas 4) • Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. • Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ? 1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi 2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk. 3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan. Pengendalian: Tujuan, Ancaman, dan Prosedur • Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi : 1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik. 2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya. 3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat. • Apakah ancaman-ancamannya ? – Transaksi yang tidak diotorisasi – Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap – Kesalahan pencatatan dan posting – Kehilangan data – Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas • Apakah prosedur pengendalian itu ? – Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan – Otorisasi produksi – Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong – Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal Kebutuhan Informasi dan Prosedur • Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan. • Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal. • Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan. Sumber : ( http://vhivie89.blogspot.com )

Bahaya Pada Internet

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasionaldan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon( baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan softwaredan hardware yang di butuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi serta bank data yangmenyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yangtergabung dalam internet. Pihak yang telah bergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamattersendiri ( bagaikan nomor telepon ) yang dapat dihubungi melalui jaringaninternet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki personal komputer ( PC ) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengaksesinternet. Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet jugasemakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkansuatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehinggadapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan denganinternet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkanmungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasidikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Di bawah ini akandijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet. B.Permasalahan Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka permasalahanyang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet C.Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah agar anda semua mampu menganalisisdampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet BAB II PEMBAHASAN . Dampak Positif Penggunaan Internet Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupansehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanyainternet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang palingbanyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasidengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp danwww (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet diseluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah . Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yangpesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting danakurat.Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehinggamanusiatahuapa saja yang terjadi.Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,kebudayaan, dan lain-lain. Dampak Negatif Penggunaan Internet Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia mayayang bersifat. •Melintasi batas Negara •Perbuatan dilakukan secara illegal •Kerugian sangat besar •Sulit pembuktian secara hukumBentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut 1.Hacking Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupunmencari kelemahan system jaringan. 2.Cracking Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri,mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut. Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memangtidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-pageyang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasanyang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Violence And Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi padadunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macamcara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-halyang bersifat tabu. Penipuan Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dariserangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini ataumengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut. Carding Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakanKartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yangmenggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingankejahatan mereka. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewatinternet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet(kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutamayang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. BAB III PENUTUP A Kesimpulan Penggunaan internet tidak hanya mempunyai dampak positif, tetapi juga banyak terdapat dampak negative. Internet memberikan mamfaat yang begitu besar tetapi di lain pihak internet menjadi suatu media informasi yang tidak mudah untuk di batasi. berbagai macam informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan bercampur menjadi satu di mana untuk mengaksesnya hanya perlu satu sentuhan jari saja.Berbagai informasi dengan mudah didistribusikan kepada pemakai internet. Terlepas dari dampak yang mungkin akan timbul, internet tetap merupakansuatu teknologi baru di bidang komputer dan komunikasi yang mampu memberikan berbagai kemudahan bagi para pemaikainya. Dalam bebeapa tahun ke depan dapat di pastikan bahwa internet akan menjadi tulang punggung perkembangan computer.

HPP

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG HARGA POKOK PENJUALAN (HPP). 1. Pengertian Harga Pokok Penjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan. 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian. 2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih. Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari: - penjualan kotor; - retur penjualan; - potongan penjualan; - penjualan bersih. Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut: Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan. Contoh: Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,- Retur penjualan Rp. 125.000,- Potongan penjualan Rp. 150.000,- Hitunglah penjualan bersih! Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,- 3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih. Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan. Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari: - pembelian kotor; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - retur pembelian; - potongan pembelian. Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut: Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. 4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan. Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. Unsur-unsur itu antara lain: - persediaan awal barang dagangan; - pembelian; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - potongan pembelian Rumus harga pokok penjualan: HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir Keterangan : Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih. Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Atau Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Perhatikan bagan di bawah ini. 5. Pengertian Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah: Laba bersih = laba kotor – beban usaha. Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok. 1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan. 2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan. Untuk menghitung laba kotor adalah: Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan. Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah : Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan. 6. Menyusun Laporan Laba Rugi. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step. A. Single Step/Langsung. Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi. B. Multiple Step (Bertahap) Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha. 7. Perusahaan Unsur Laporan Perubahan Modal. Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi. Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi. Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu: - modal awal - laba atau rugi - pengambilan pribadi - setoran pribadi - modal akhir. 8. Unsur-unsur Laporan Neraca. Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari : - harta - kewajiban/utang - modal Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah. Sumber : (http://jurnal-sdm.blogspot.com ) Contoh Laporan Kauangan Perusahaan Dagang – Laporan Keuangan Kumpulan contoh laporan keuangan perusahaan dagang yang harus diketahui sebelumnya bentuk laporan keuangan perusahaan dagang dengan laporan keuangan perusahaan jasa hampir sama, hanya ada perbedaan pada Contoh laporan laba ruginya. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli barang dagangan yang di dalamnya ada kaitan dengan harga pokok barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan neraca dan perusahaan model baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang adalah sama. Dalam Contoh laporan keuangan perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat tiga laporan pokok yaitu: 1.laporan laba/rugi. 2.laporan perubahan modal. 3.laporan neraca. Berikut Contoh laporan keuangan perusahaan dagang yang bisa anda pelajari : Laporan rugi/laba PT. ABCD Untuk periode berakhir 31 Desember 1999 Pendapatan: Penjualan 10,000,000 Harga pokok penjualan: Persediaan awal 2,000,000 Pembelian 7,000,000 Tersedia untuk dijual 9,000,000 Persediaan akhir 3,000,000 Harga pokok penjualan 6,000,000 Laba kotor 4,000,000 Biaya operasional: Biaya komisi 500,000 Biaya transportasi 100,000 Biaya listrik,telpon,air 600,000 Biaya gaji pegawai 1,200,000 Pnyusutan bangunan 300,000 Pnyusutn inventaris 200,000 Total 2,900,000 Laba operasi 1,100,000 Biaya bunga 100,000 Laba sebelum pajak 1,000,000 Biaya pajak 200,000 Laba/(rugi) bersih 800,000 Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya. Neraca PT. ABCD Per 31 Desember 1999 Aktiva Aktiva lancar: Kas 1,000,000 Piutang usaha 5,000,000 Uang muka pembelian 500,000 Persediaan barang 3,000,000 Total aktiva lancar 9,500,000 Aktiva tetap: Tanah 50,000,000 Bangunan 20,000,000 Akumulasi penyusutan-bangunan (5,000,000) 15,000,000 Inventaris kantor 2,000,000 Akumulasi penyusutan-inventaris (500,000) 1,500,000 Total aktiva tetap 66,500,000 Total aktiva 76,000,000 Hutang Hutang lancar: Hutang dagang 2,000,000 Hutang gaji 500,000 Biaya yang masih harus dibayar 1,000,000 Total hutang lancar 3,500,000 Hutang jangka panjang: Hutang bank 20,000,000 Total hutang jangka panjang 20,000,000 Total hutang 23,500,000 Modal Modal disetor 40,000,000 Laba ditahan 12,500,000 Total modal 52,500,000 Total hutang dan modal 76,000,000

Kamis, 05 Januari 2012

Android Kereen

:: Android Kereen :: ANDROID 3 KG :D Siapa yang tidak kenal dengan simbol program aplikasi berwarna hijau pada gambar diatas tersebut, (just intermezo) sebelum mengenalkan android, ada baiknya sekedar ingin memberitahu, selama yang kita tau kebanyakan pengguna atau orang awam masih menyebut hp jenis android ini dengan sebutan hp android,.. hmm.. ternyata penyebutan itu adalah kesalahan fatal, hee karna bukan jenis hp nya yang android tetapi dari sistem operasi pada hp itu menggunakan sistem operasi android, yup... jadiii kalo kita ingin membeli hp dengan jenis sistem operasi ini jangan menyebut dengan kata "mas ada hp androidnya?" -_-' akan lebih baik jika menyebut hp dengan sistem operasi android saja,... karna sangat2 tidak efektif sekali dengan menyebutnya hp android :D yang ada malah dibilang 'nora' hihi,... maklum karna sedang demam-demamnya android ini dipasaran indonesia,.. untuk lebih lengkap & jelas mengenal sistem operasi Android ini tapi' eits bukan android 3KG lg yah hee, sekarang lebih serius mengenai tentang penjelasan secara detailnya insyaAllah, yuuk deh disimak,.. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Kerjasama dengan Android Inc. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. Versi android terbaru yaitu versi 3.0. Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart mobile seperti Samsung, Sony Ericsson dan lainnya. 2007-2008: Produk awal Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android. Beberapa versi-versi Android ; Android versi 1.1 Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. Android versi 1.5 (Cupcake) Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Android versi 1.6 (Donut) Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA. Android versi 2.0/2.1 (Eclair) Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. Android versi 2.3 (Gingerbread) Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb) Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011. Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich) Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Fitur Fitur yang tersedia di Android adalah: * Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia. * Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile. * Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL. * SQLite: untuk penyimpanan data. * Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) * GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent) * Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware) Android bagi komunitas sumber terbuka (open source) Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar. Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware. Referensi * http://www.infoteknologi.com/selular/apa-itu-android/ * http://kabarit.com/2009/05/android-sistem-operasi-ponsel-buatan-google/ * http://teknologi.vivanews.com/news/read/32278-google_android_akan_perkuat_eeepc * http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/03/11/13215035/Siapa.Bilang.Operator.Tak.Serius.Sambut.Android * http://kompas.com * http://www.aplikasiandroid.info Catatan kaki 1. ^ a b Asad, Taimur (9 February 2011). "Android 2.3.7 Platform". Android Developers Blog. 2. ^ "Licenses". Android Open Source Project. Open Handset Alliance. Diakses pada 22 Oktober 2008 Diposkan oleh ♥♥ 13 y : L35tAr1_3DB05 ♥♥ di 20:38 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Artikel

Membuat Media Interaktif dengan Flash

Perhatian: latihan ini khusus bagi pemula (seperti Saya ), bagi yang sudah expert diharapkan untuk memberikan yang lebih dari ini. Pernah liat program/animasi yang menarik, interaktif, keren? Saya 68% yakin itu dibuat menggunakan flash. Tidak percaya? memang itu hanya dugaan Saya saja . Tapi bukan tanpa alasan, boleh dikatakan flash menawarkan kemudahan dalam pembuatan bermacam media interaktif, kali ini kita ambil contoh membuat company profile. perlu dicatat, bahwa company profile disini dapat anda ganti dengan CD interaktif, CV (curriculum vitae), portfolio, presentasi, atau apapun namanya. Prinsipnya kita akan membuat sebuah media/aplikasi yang interaktif seperti web tetapi lebih banyak animasinya. Buat yang masih bingung seperti apakah media interaktif itu, silahkan lihat aplikasi tour windows XP: klik start menu>all programs>accessories>tour windows xp (pilih yang animated tour!). Sesudah animasi berjalan beberapa lama dan sudah puas mengklik sana-sini, cobalah iseng-iseng klik kanan, akan kita dapati keterangan yang menyatakan bahwa aplikasi tour windows XP ini dibuat dengan flash. (yang ga punya windows XP, silakan coba di kompie teman masing-masing). Nah, bagaimana sekarang, tertarik untuk bisa membuat yang seperti itu? mudah… Pertama-tama pastikan pada komputer anda telah terinstall aplikasi flash (ya iyalah…) boleh Flash MX (Flash 6), Flash MX 2004 (Flash 7), Flash 8, Flash CS3 (Flash 9), dan sebagainya. Kita akan lebih banyak teknik animasi dengan script yang sederhana saja, karena ini untuk umum. Siapa yg perlu membuat media interaktif? Siapapun yg baru kenal flash, dan ingin membuat sesuatu yang berguna, yg sedang mencari aplikasi presentasi yg lebih bisa diutak-atik daripada PowerPoint, yg sedang mencari aplikasi pembuat aplikasi yg mudah membuat desain yg menarik, akademisi/praktisi yg ingin membuat publikasinya dalam bentuk aplikasi media interaktif, siswa SMP/SMA atau mahasiswa yg ingin membuat aplikasi/presentasi dengan desain yg menarik, guru2 yg ingin mencoba metoda baru, mengajar interaktif (halah. dimana-mana mah ngajar pasti interaktif)…bukan..maksudnya ingin membuat metoda penyampaian yg berbeda dari sekadar menulis di papan tulis, perusahaan maupun personal yg ingin meningkatkan brand imagenya dengan membuat profile interaktifnya yg didistribusikan ke berbagai tujuan, Anda…ya… Anda!, atau siapapunlah yg sedang iseng-iseng aja Baiklah, langsung kita mulai saja….. 1) Tentukan konsep desain Jangan sampai terjadi ketika sudah berhadapan dengan komputer kemudian bengong, eeuu….(dengan gaya patrick ). Jadi buat dulu konsepnya! sebenarnya kita mau buat apa, apa saja content yang akan disajikan, kemudian bagaimana menampilkannya pada user, dan seterusnya. pikirkan hal-hal ini kalau perlu dicatat, kemudian susun rancangan menu-menunya menjadi semacam hierarki. semua digambarkan dalam bentuk sketsa di kertas (rileks, bebaskan pikiran, kemudian buat sketsa sebebas-bebasnya, sekali-kali selingi dengan minum supaya kita tetap fresh), akhirnya simpanlah kertas sketsa kita, inilah yang akan menjadi rujukan pembuatan company profile yang akan kita buat. Adapun untuk latihan sekarang kita pakai rancangan Saya dulu, seperti apa? mari ikuti… 2) Beberapa cara umum, secara umum ada banyak cara dalam menggabungkan kesemuanya, setidaknya ada 3 cara yang umum digunakan: [peringatan: cara-cara di bawah ini hanya subjektifitas penulis saja, belum tentu benar] Cara 1: File flash dibuat dalam satu file saja dengan tipe projector –aplikasi .exe- karena flash playernya sudah built-in sehingga untuk menjalankannya kita tidak perlu flash player. Keuntungan dari cara ini adalah lebih praktis terutama jika contentnya hanya sedikit, besar file berkisar antara 1-3 MB sehingga relatif mudah kita kirim atau e-mailkan kepada orang lain tanpa perlu khawatir apakah di komputer orang tersebut ada flash player atau tidak. Sedangkan kekurangan dari cara ini adalah jika kita membuat aplikasi yang kompleks dengan content yang bermacam-macam, maka ketika menjalankannya pertama kali akan lebih berat disebabkan meskipun kita hanya menjalankan sebuah bagian (misalnya intronya saja), tetap saja kan kita perlu me-load 1 file utuh. Cara 2: File flash dibuat per bagian-bagiannya dengan 1 file induk yang menyatukan semuanya. Jadi masing-masing bagian dan sub-sub bagian dipisah menjadi file .swf tersendiri (begitu juga dengan file-file gambar seperti jpg dipisahkan sendiri) kemudian ditambah sebuah file ‘Loader’ –file inilah yang menjadi file utama yang kemudian memanggil file .swf-.swf atau file-file lain dari bagian project kita. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah ketika kita membuat sebuah project dengan content yang kompleks, maka cara ini lebih ringan. Karena file yang perlu dibaca oleh komputer hanya bagian yang diload (ingat tiap bagian mempunyai .swf yg terpisah) berbeda dengan cara pertama tadi. ini juga prinsip kalau kita membuatnya di web, yang perlu didownload hanya bagian swf yg berhubungan saja. coba kalau semuanya digabung dalam 1 file, nanti di sebuah warnet yg lemot yg muncul tulisannya malah: now loading, 1% of 9MB, time remaining 59 minutes Kekurangannya adalah dalam distribusi (CD misalnya) kita perlu mengemasnya sedemikian rupa agar orang yang melihat file-file tersebut tidak bingung (bayangkan: melihat banyak file .swf, .jpg, .exe, mana yang harus saya klik?) dan dengan mudah mengklik file ‘Loader’-nya. Pintar2 mengemasnya saja, untuk CD biasanya Saya membuatnya autorun secara otomatis+petunjuk readme.txt yang berisi penjelasan jika CD tidak berjalan otomatis bla…bla…bla… Tambahan cara membuat autorun di CD: - buka notepad - ketik: [autorun] open=namaFile*.exeYangMauDiJalankanOtomatisPadaCDnya icon=namaFileIkon*.icoYangMauDijadikanIkonPadaCDTersebut contoh: [autorun] open=mySalman.exe icon=mySalman.exe - klik save as - pilih ‘save as type’-nya all files (jangan txt!) kemudian beri nama autorun.inf (namanya harus autorun + ekstensinya harus inf, tapi aturan penulisan windows tidak case-sensitive, jadi nyantai aja…) - copy-kan file autorun.inf ke CD tersebut (perhatian: file autorun.inf harus berada di root utama CD tersebut, sedangkan file .exe yg diautorun boleh setara dengannya atau di folder bawahnya) Cara 3: Menggunakan template. ada tersedia berbagai macam template flash di dunia ini, pabalatak-lah pokoknya, kita bisa mendapatkannya dengan berbagai cara. mulai dari download yg gratisan, melakukan reverse engineering seperti mendecompile sebuah file swf punya orang (jika yang didecompile sebenarnya berbayar, cara ini tidak begitu dianjurkan), bikin template sendiri, sampai ke meminta bantuan orang untuk membuatkannya (nah kalau ini sangat boleh, jangan lupa komisi-nya ya ). Update (20 Juni 2007): Tadi malam Saya sudah mencoba membuat prototypenya, ini yang mungkin akan Saya berikan step-by-stepnya. berikut ini screenshot dari latihan membuat media interaktif dengan flash Tidak diperlukan waktu yang lama untuk membuatnya, aplikasi yg diperlukan pun hanya Flash saja, adapun untuk iconnya Saya buat dengan teknik tracing (cara ini Saya dapat dari Andre). Bagi yang mau source fla-nya (cuman bisa dibuka minimal dari Flash 8…) bisa diunduh dihttp://www.box.net/shared/5op0lm8cos bersambung…:) insyaAllah akan Saya update lagi…. ———————————————– Update 2 (25 Juni 2007): Membuat Media Interaktif (dengan cara 1) –> klik disini Update 3 (28 Juli 2007): Membuat Autorun & tampilan menunya –> klik disini ———————————————– Update 4 (30 Oktober 2007): Template2 flash gratisan buatan saya –> klik disini ———————————————– Update 5 (20 Desember 2007) Animasi Preloader Flash -> klik disini Sekian semoga bermanfaat & dapat membuat aplikasi yang telah saya bagi diatas tersebut,.. :) sumber : http://www.politeknik-lp3i-bandung.ac.id/ Diposkan oleh ♥♥ 13 y : L35tAr1_3DB05 ♥♥ di 06:45 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Artikel

Pengenalan Pemrosesan Transaksi

:: Pengenalan Pemrosesan Transaksi :: * Pendahuluan Sebagaimana yang telah kita ketahui dalam dasar-dasar akuntansi didalamnya akan terjadi proses transaksi dengan berbagai macam pemrosesan. yaitu bisa secara langsung atau secara online. pemrosesan transaksi merupakan suatu kegiatan akuntansi dalam usaha yang tekait pada bisnis. * Contoh Arus transaksi Manufaktur ; 1. Pengkodean Untuk membantu pengumpulan maupun pemrosesan suatu transaksi biasanya diberikan kode sebagai kemudahan. 2. Pengklasifikasian Transaksi karena tingkat arus transaksi dalam suat uperubahan sangat kompleks maka untuk mempermudah dalam penyajian maka tiap transaksi diklasifikasikan kedalam beberapa siklus - siklus transaksi untuk pengelompokan. contoh : perusahaan Manufaktur : - pendapatan - pengeluaran - produksi -keuangan * Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnis ; - Siklus pendapatan, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayan lain. - Siklus pengeluaran, Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan. - Siklus produksi, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa. - Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proleh dan menejemen dana-dana modal termasuk kas. Komponen-komponen Pemrosesan transaksi ; Perusahaan yang melakukan aplikasi e-business Internet dan teknologi serta aplikasi yang terkait membuat perubahan drastis dalam cara orang bekerja dan mengoperasikan bisnis , dan bagaimana teknologi informasimendu-kung kegiatan operasi bisnis dan aktivitas kerja para pemakai .  Bisnis dengan cepat akan berubah menjadi perusahaan e-business.  Internet dan jaringan serupa Internet didalam perusahaan (intranets), danjaringan antar peru-sahaan dan mitra dagangnya (extranets) akan menjadi infrastruktur Teknologi Informasi yang utama dalam mendukung kegiatan operasi bisnis dari sebagian besar perusahaan.  Perusahaan e-business bersandar pada teknologi seperti diatas karena:  Rekayasa kembali dan revitalisasi proses bisnis internal  Menerapkan sistem perdagangan elektronik antara perusahaan dengan para penyalur dan pelanggan mereka. Komponen-komponen pemrosesan transaksi ; a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan. b. Memantau arus fisik Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman. c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa kebenarannya. d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan. e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar penjualan. Dokumen-dokumen Sumber ; Dokumen sumber atau dikenali juga sebagai dokumen punca merupakan dokumen yang membuktikan berlakunya sesuatu urus niaga dan merupakan asas dalam rekod perakaunan. Kawalan ke atas dokumen sumber penting untuk memastikan data perakaunan adalah boleh dipercayai dan tepat. Tujuan penyediaan dokumen sumber adalah sebagai langkah kawalan dalaman, bukti berlakunya urus niaga dan merupakan input kepada proses perekodan. Seperti yang anda telah pelajari dalam Modul Memahami Organisasi Perniagaan, terdapat berbagai jenis dokumen sumber dalam aktiviti perniagaan. Penjelasan mengenai dokumen sumber yang lazim digunakan telah diberikan dalam Modul Memahami Organisasi Perniagaan. Beberapa jenis dokumen yang kerap digunakan diberi di bawah ini. Invois Invois terdiri daripada 2 jenis iaitu invois jualan yang membuktikan berlakunya jualan kredit dan Invois belian yang membuktikan berlakunya belian kredit. Butiran dalam invois termasuklah: kuantiti, harga, ciri barang atau perkhidmatan, cara penghantaran perlaksanaan perkhidmatan dan syarat kredit. Nota debit Dokumen ini memaklumkan catatan debit yang telah dibuat pada sesuatu akaun misalnya, nota debit dari bank yang memaklumkan simpanan pelanggan dikurangkan kerana pembayaran tertentu seperti pembayaran balik hutang atau pembayaran perkhidmatan bank. Nota kredit Dokumen ini memaklumkan catatan kredit kepada sesuatu akaun misalnya nota kredit daripada pembekal kepada pembeli memaklumkan pembeli bahawa akaunnya telah berkurangan disebabkan oleh pemulangan barang atau pemberian diskaun. Resit Dokumen ini mengesahkan urus niaga tunai. Resit boleh dikeluarkan oleh perniagaan bagi tunai yang diterima dan resit juga boleh diterima oleh perniagaan jika perniagaan membuat bayaran. Bil tunai Dokumen ini juga boleh mengesahkan jualan secara tunai jika perniagaan yang mengeluarkan bil tunai.Sebaliknya, jika perniagaan menerima bil tunai, ini bermakna perniagaan telah membuat belian secara tunai. Baucer pembayaran Dokumen ini juga memberi maklumat mengenai urus niaga atau bank. Baucer pembayaran merupakan bukti bagi pembayaran yang telah dibuat sama ada secara tunai atau melalui cek. Dokumen ini mengandungi maklumat seperti jumlah pembayaran, tujuan pembayaran, barangan yang dibeli, kuantiti, harga dan maklumat lain yang difikirkan perlu. Dokumen ini perlu disahkan sebelum pembayaran dibuat dengan tandatangan penerima. Nota serahan Dokumen yang dikeluarkan oleh pembekal diberikan kepada pembeli sebagai bukti penyerahan barang oleh pembekal. Nota serahan mengandungi keterangan tentang jenis barang yang dihantar dan kuantiti. Walau bagaimanapun, maklumat dalam dokumen ini tidak direkod ke dalam jurnal. Ciri-ciri Dokumen Sumber Dokumen punca perlu mempunyai ciri-ciri tertentu supaya dapat berfungsi dengan berkesan dan dapat memudahkan proses perekodan maklumat. Antara ciri-ciri ini ialah: - Memudahkan diisi - Mengandungi maklumat urus niaga yang diperlukan - menentukan jumlah salinan yang diperlukan - Bentuk setiap kumpulan (atau salinan) sepatutnya berbeza mungkin berdasarkan warna atau saiz atau ciri lain. Jenis jurnal : Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Penyimpanan data transaksi : Macam-Macam File penyimpanan : 1. Master File  Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. 2. File Transaksi  kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file. Dalam operasi manual file transaksi ini sama dengan Jurnal. 3. File Indeks  Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file). 4. File Tabel  Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan. Diposkan oleh ♥♥ 13 y : L35tAr1_3DB05 ♥♥ di 06:30 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Tugas Kuliah

Penggunaan Teknik-teknik Sistem dalam pengembangan sistem ::

:: Penggunaan Teknik-teknik Sistem dalam pengembangan sistem :: * Pendahuluan Audit Sistem Informasi merupakan sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. * Pertama, kelompok data diatur database besar unsur data dan lebih, dalam desain data yang dibutuhkan untuk mendirikan kelompok khusus.Sebagai perancang basis data tidak harus pengguna, desain sistem elemen data tidak dapat dianggap komprehensif, database yang dirancang, seringkali sulit untuk menemukan meja perpustakaan, sehingga kelompok data proyek yang terbaik akrab dengan tulang punggung bisnis. Fungsi kelompok data tidak untuk merancang database, tapi melalui analisis kebutuhan, mengacu pada sistem serupa lainnya berdasarkan sistem ekstraksi dari data elemen dasar, bertanggung jawab untuk audit database.Audit meliputi pemeriksaan sudah benar-benar elemen database baru, dapat mencapai semua kebutuhan bisnis; pada database lama (jika sistem lama) analisis dan konversi data, desain database, audit, kontrol dan penyesuaian yang diperlukan. * Kedua, prinsip-prinsip desain 1. Spesifikasi nama.Semua nama perpustakaan, nama tabel, nama domain harus mengikuti aturan-aturan seragam dan instruksi yang diperlukan untuk memfasilitasi perencanaan, pemeliharaan, query. 2 Pengendalian bidang referensi..Dalam desain, Anda dapat memilih desain database yang sesuai dan alat-alat manajemen untuk memfasilitasi pengembangan staf dan kelompok data terdistribusi manajemen desain audit terpusat.Unified konvensi penamaan, jika desain dari lapangan sudah ada, dapat langsung dikutip, jika tidak, harus dirancang ulang. 3. Perpustakaan Tabel kontrol berulang.Dalam proses desain, jika sebagian besar bidang telah ditemukan ada, pengembang harus dicurigai jika desain tabel database sudah ada.Melalui bidang di mana tabel database dan desainer yang sesuai permintaan, Anda dapat mengkonfirmasikan apakah tabel database tidak mengulangi. 4. Kendali Concurrency.Desain kontrol konkurensi harus dilakukan, yang merupakan perpustakaan untuk tabel yang sama, pada waktu yang sama hanya satu orang yang memiliki kontrol atas, orang lain hanya bisa query. 5. Diskusi yang diperlukan.Desain database selesai, kelompok data harus didiskusikan dengan personil, melalui diskusi dengan database, sehingga masalah dalam desain akan dapat diselesaikan dengan baik. 6 Data Group. Audit.Perpustakaan table set versi, memodifikasi kelompok data adalah melalui audit, untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan yang diperlukan. 7 Header file. Pengolahan.Setelah setiap modifikasi data, data grup dengan modifikasi file header yang sesuai (dengan perangkat lunak manajemen secara otomatis), dan memberitahukan pengembang untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam prosedur. * Ketiga, desain teknik 1. Kategori split tabel data yang besar.Tabel untuk sering digunakan (seperti beberapa tabel parameter atau kode tabel), karena frekuensi penggunaan yang tinggi, untuk meminimalkan jumlah record dalam tabel.Sebagai contoh, pemilik rekening bank Biao awalnya dirancang sebagai sebuah tabel, Walaupun dapat memfasilitasi proses desain dan pemeliharaan, tetapi setelah analisis, karena data yang sangat besar mempengaruhi data untuk penentuan posisi cepat.Jika kepala rumah tangga meja untuk rekening kepala saat ini rekening rumah tangga dirancang untuk account reguler dan ketua umum kepala rumah tangga rumah tangga dan account lain, Anda dapat sangat meningkatkan performa query. 2. Desain Index.Untuk tabel database besar, indeks yang wajar dapat meningkatkan efisiensi operasional di seluruh database.Desain dalam indeks, nilai bidang duplikasi indeks harus kurang dari seleksi lapangan; dalam pembangunan indeks komposit lapangan untuk pencarian, perhatian harus dibangun sesuai dengan indeks komposit dari tatanan lapangan.Misalnya, jika lebih dari 50.000 catatan tabel air untuk menetapkan tanggal dan nomor seri untuk indeks komposit, sejak tanggal meja duplikat jumlah record dekat dengan meja, dengan nomor seri untuk memeriksa waktu menghabiskan hampir 3detik, dan jika nomor seri untuk bidang indeks untuk mengindeks permintaan yang sama, penggunaan kurang dari 1 detik.Oleh karena itu, desain database yang besar, hanya bidang indeks pilihan yang wajar untuk meningkatkan efisiensi operasional di seluruh database. 3. Optimasi manipulasi data.Dalam sebuah database yang besar, bagaimana meningkatkan efisiensi operasional perhatian data.Sebagai contoh, setiap tabel air dalam database untuk menambahkan bisnis, kita harus menghapus dari tabel kontrol air nomor seri, nomor seri dan nilainya ditambah satu.Dalam keadaan normal, tingkat respon operasi tunggal adalah normal, tetapi menggunakannya untuk operasi batch processing, kecepatan akan melambat.Analisis ini menemukan bahwa masing-masing kontrol aliran nomor seri dari nilai tabel ditambah waktu yang akan mengunci meja, sedangkan meja namun pusat seluruh sistem operasi, mungkin ada beroperasi oleh proses lain terkunci, sehingga operasi kecepatan transaksilambat.Pada solusi masalah ini, sesuai dengan jumlah total dalam jumlah besar untuk bisnis nomor seri, dan aliran kontrol update tabel dapat meningkatkan kecepatan proses bisnis batch.Contoh lain adalah optimasi tabel interpolasi.Untuk proses bisnis bervolume tinggi, jika Anda memasukkan sebuah tabel database menggunakan laporan Masukkan umum, kecepatan akan lambat.Alasannya adalah bahwa tabel harus dimasukkan sekali untuk setiap I / O operasi membutuhkan waktu lebih lama. 4. Database penyesuaian parameter.parameter tuning Database adalah proses akumulasi pengalaman, harus mengalami administrator sistem.Untuk database Informix, kami mencatat jumlah kunci terlalu sedikit akan menyebabkan kegagalan meja kunci, jumlah file log logis ke meja besar terlalu kecil akan menyebabkan kegagalan masalah ini harus didasarkan pada situasi aktual penyesuaian yang diperlukan. 5. Alat-alat yang diperlukan.Dalam seluruh database untuk pengembangan dan proses desain, yang pertama dapat mengembangkan beberapa alat aplikasi kecil, seperti Tou secara otomatis dihasilkan file tabel database, masukkan inisialisasi data, data ke Hanshuofengzhuang, Cuowugenzong atau otomatis Xianshi begitu, iniDatabase desain dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi. 6. Untuk menghindari transaksi lama.Sebuah menghapus tabel tunggal besar atau masukkan operasi akan membawa urusan tentang besar, solusinya adalah untuk menyesuaikan parameter, Anda juga dapat menyisipkan file perpecahan.Untuk urutan operasi oleh serangkaian layanan kecil bersama-sama merupakan transaksi lama (seperti sistem perdagangan hari akhir, transaksi perbankan), Anda dapat menyelesaikan transaksi dengan serangkaian operasi, tapi kerugian yang mungkin karena penyelesaian transaksi tersebut tidak bisa terlalu Er Shi,Atau, seperti kecelakaan Jasa kesempatan Ershi Redo waktu terlalu lama.solusi yang lebih baik adalah untuk menjaga seluruh transaksi beberapa transaksi yang lebih kecil, seluruh sistem dengan proses pengendalian aplikasi.Jadi, jika salah satu layanan tersebut tidak berhasil, hanya mengulang transaksi, yang dapat menghemat waktu dan menghindari transaksi lama. 7. Kanan depan.Pesatnya perkembangan teknologi komputer, desain database harus memiliki maju tertentu-melihat, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan aplikasi saat ini, tetapi juga pengembangan bisnis di masa depan, harus kondusif untuk ekspansi atau meningkatkan pengolahan aplikasi. apabila database berukuran kecil dan menengah, desain database yang besar dan pembangunan jauh lebih kompleks, sehingga desain, proses pembangunan, selain untuk mengikuti Shu teori paradigma Juku, meningkatkan konsistensi dan integritas sistem, tetapi juga, secara umum, tergantung pada keadaanuntuk desain didistribusikan, tegas pegang kontrol terpusat dan audit terpadu dari prinsip-prinsip dasar, untuk memastikan desain database, struktur kompak, distribusi keseimbangan, posisi cepat.Operasi dalam database, kita perlu untuk mengadopsi beberapa keterampilan pelaksanaan efisiensi seluruh sistem aplikasi, dan memperhatikan dengan benar terlebih dahulu untuk beradaptasi dengan perubahan dan pengembangan sistem aplikasi. penjelasan ini mengalami sedikit perubahan dengan tetap mencantumkan nama sumber adefahmi.wordpress.com semoga bermanfaat untuk semua para pembaca :) terimakasih.. Diposkan oleh ♥♥ 13 y : L35tAr1_3DB05 ♥♥ di 05:21 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Tugas Kuliah

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

I. PEMROSESAN TRANSAKSI Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui : (1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan. Ø Kerangka Pemrosesan Transaksi A. Jaringan Kerja Keseluruhan Perusahaan Pemrosesan transaksi terjadi selaras dengan operasi perusahaan. Perangkat gabungan sistem-sistem pemrosesan transaksi serupa dengan jaringan kerja yang kompleks dari operasi-operasi fisik, proses kertas kerja dan arus data/informasi yang saling bergantung. B. Sistem Informasi Fungsional Sistem operasional dan organisasi perusahaan pada umumnya dibagi berdasarkan fungsi. Untuk memungkinkan pengendalian yang efektif dan efisien atas operasi dan koordinasi kegiatan-kegiatan manajerial. Sistem informasinya haruslah dibagi menurut fungsi-fungsi yang sama. Macam-macam subsistem informasi fungsional pada tiap-tiap industri berbeda-beda. Bahkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama juga berbeda. Setiap subsistem informasi fungsional berkaitan erat dengan penyediaan pengendalian yang ketat terhadap satu atau beberapa sistem pemrosesan transaksi. Hal yang sama pentingnya adalah hubungan yang ada pada setiap subsistem informasi fungsional diantara tingkat operasional dan tingkat manajerial. Subsistem informasi fungsional membantu arus informasi transaksi kepada manajer-manajer fungsional. Ø Komponen-Komponen Pemrosesan Transaksi Pemrosesan transaksi terjadi dalam suatu proses. Proses ini yang dikenal sebagai siklus akunting. Siklus akunting membutuhkan beragam komponen pembangun. Komponen-komponen ini meliputi dokumen sumber, jurnal dan register, lejer dan arsip (file) laporan dan keluaran-keluaran lain, bagan rekening dan kode-kode lain, rangkaian audit, metode dan alat-alat pemrosesan, serta pengendalian. A. Dokumen Sumber Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi : a. Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan. b. Memantau arus fisik Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman. c. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa kebenarannya. d. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan. e. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar penjualan. B. Jurnal dan Register Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalam urutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistem manual. Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsi sebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa yang tidak bersifat keuangan. C. Buku Besar dan Arsip Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan ke pos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, buku besar menekankan pada status perkiraan. D. Laporan dan Dokumen Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satu jenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentu yang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut. E. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam laporan keuangan. F. Rangkaian Audit Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi. Rangkaian audit memungkinkan : (1) Koreksi kesalahan yang terdeteksi (2) Menjawab pertanyaan (3) Rekonstruksi arsip G. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi : (1) manual prosedur, dan (2) uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi. Ø Arus Transaksi Melalui Siklus Akunting Tiap-tiap sistem pemrosesan transaksi menggabungkan komponen-komponen yang telah disinggung sebelumnya ketika transaksi menjalani keseluruhan siklus akunting. Pada bagian ini kita menelusuri arus penjualan, penerimaan tunai, pembelian, pengeluaran tunai, dan transaksi pembayaran gaji. A. Transaksi Penjualan Untuk kepentingan siklus akunting, arus dimulai dengan dokumen sumber yang dikenal sebagai faktur penjualan. Data dari tiap-tiap faktur penjualan : (1) dimasukkan ke dalam jurnal penjualan, dan (2) diposkan sebagai debet ke perkiraan pelanggan dalam buku besar pembantu piutang. B. Transaksi Penerimaan Tunai Cek yang diterima dari pelanggan merupakan dokumen sumber yang mengawali pencatatan sebagian besar transaksi penerimaan tunai. Tetapi, karena cek sebenarnya adalah uang tunai, ia tidak boleh digunakan dalam pemrosesan. Sebagai gantinya, dokumen yang dinamakan tanda bukti penerimaan disiapkan. Nilai yang terlihat dalam bukti penerimaan kemudian : (1) dimasukkan ke dalam jurnal penerimaan tunai, dan (2) diposkan sebagai kredit ke catatan pelanggan pada buku besar pembantu piutang usaha. C. Transaksi Pembelian Jika terjadi transaksi pembelian, dapat dilakukan salah dari tindakan berikut, yakni : (1) tagihan digunakan sebagai sumber langsung jumlah yang dimasukkan ke dalam jurnal pembelian atau register tagihan, (2) tagihan terlebih dahulu dipindahkan ke voucher pengeluaran, dan dari sini nilai kewajiban tersebut dimasukkan ke dalam register voucher. D. Transaksi Pengeluaran Tunai (Kas) E. Transaksi Pembayaran Gaji F. Transaksi Akunting Lainnya II. SPI (SISTEM PENGENDALIAN INTERN) Ø Definisi Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan SPI menurut definisi tersebut adalah : 1. Menjaga kekayaan organisasi 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi, dan 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Menurut tujuannya SPI dapat dibagi menjadi dua, yakni : Pengendalian Intern Akuntansi (Internal Accounting Control) dan Pengendalian Intern Administratif (Internal Administrative Control). Ø Unsur Sistem Pengendalian Intern Unsur pokok SPI adalah : 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Ad. 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut : a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misal : pembelian) Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Ad. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. Ad. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Cara-cara yang umum ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah : a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung-jawabkan oleh yang berwenang. b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari. e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. f. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek aktivitas unsur-unsur SPI yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern. Agar efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus bertanggung jawab kepada manajemen puncak. Ad. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Diantara 4 unsur pokok SPI, unsur mutu karyawan merupakan unsur SPI yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur SPI yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung-jawaban keuangan yang dapat diandalkan. Ø Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektifitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian memiliki empat unsur, yaitu : 1. Filosofi Dan Gaya Operasi Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefs) yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Filosofi merupakan apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya tidak dikerjakan oleh perusahaan. Filosofi memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan : (1) mengapa perusahaan dalam bisnis ?, (2) bagaimana perusahaan melaksanakan bisnis ?, (3) apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan sebagai bisnis perusahaan ?. 2. Berfungsinya Dewan Komisaris Dan Komite Pemeriksa Dewan komisaris adalah wakil pemegang saham dalam perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas. Dewan ini berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi). Dengan demikian dewan komisaris yang aktif menjalankan fungsinya dapat mencegah konsentrasi pengendalian yang terlalu banyak di tangan manajemen (direksi). Apabila penunjukan akuntan publik dilakukan oleh manajemen puncak, kebebasan akuntan publik dapat tampak berkurang dipandang dari sudut pemegang saham. Hal ini karena manajemen puncak adalah pihak yang seharusnya dinilai kejujuran pertanggung-jawaban keuangan oleh akuntan publik. Padahal manajemen puncak yang menentukan pemilihan akuntan publik yang ditugasi dalam pemeriksaan laporan keuangan yang dipakai untuk pertanggung-jawaban keuangan oleh manajemen puncak. Oleh karena itu, untuk menciptakan independensi akuntan publik perusahaan-perusahaan yang go public sebaiknya mengalihkan wewenang penunjukan akuntan publik dari tangan manajemen puncak ke tangan dewan komisaris atau komite pemeriksaan (audit committee). Fungsi komite pemeriksaan yang secara langsung berdampak terhadap akuntan publik adalah : a. Menunjuk akuntan publik yang melaksanakan pemeriksaan tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan. b. Membicarakan luas pemeriksaan dengan akuntan publik. c. Meminta komunikasi langsung dengan akuntan publik mengenai masalah-masalah besar yang ditemukan oleh akuntan dalam pemeriksaan. d. Menelaah laporan keuangan dan laporan akuntan pada saat pemeriksaan akuntan selesai dilakukan. 3. Metode Pengendalian Manajemen Metode pengendalian manajemen merupakan metode perencanaan dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan dan pengendalian manajemen dilakukan melalui empat tahap : (1) penyusunan program (rencana jangka panjang), (2) penyusunan anggaran (rencana jangka pendek), (3) pelaksanaan dan pengukuran, dan (4) pelaporan dan analisis. 4. Kesadaran Pengendalian Kesadaran pengendalian dapat tercermin dari reaksi yang ditunjukkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organisasi atas kelemahan pengendalian yang ditunjuk oleh akuntan intern atau akuntan publik. Jika manajemen segera melakukan tindakan koreksi atas temuan kelemahan pengendalian yang dikemukakan oleh akuntan intern atau akuntan publik, hal ini merupakan petunjuk adanya komitmen manajemen terhadap penciptaan lingkungan pengendalian yang baik. Ø Siapa Yang Bertanggung Jawab Atas Pengendalian Intern Akuntansi ? Apabila sebuah perusahaan dikelola oleh manajer profesional, maka dalam perusahaan ini terdapat pemisahan antara pemilik dan pemimpin perusahaan. Pemilik menyerahkan pengelolaan kekayaannya kepada manajer profesional tersebut, dan dengan demikian manajer profesional berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan hasil pengelolaan kekayaan tersebut kepada pemiliknya. Pertanggung-jawaban pengelolaan kekayaan pemilik perusahaan ini disajikan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan alat pertanggung-jawaban manajemen puncak atas hasil pengelolaan terhadap kekayaan yang dipercayakan kepadanya oleh pemilik perusahaan. Ø Pendekatan Untuk Merancang Pengendalian Intern Untuk Akuntansi Rincian tujuan SPI akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kekayaan perusahaan : a. Penggunaan kekayaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. b. Pertanggung-jawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada. 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi : a. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan. b. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi. Tujuan tersebut dirinci lebih lanjut sebagai berikut : Ad. 1.a. 1. Pembatasan akses langsung terhadap kekayaan. 2. Pembatalan akses tidak langsung terhadap kekayaan. Ad. 1.b. 1. Pembandingan rencana periodik antara catatan akuntansi dengan kekayaan yang sesungguhnya ada. 2. Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakan. Ad. 2.a. 1. Pemberian otorisasi oleh pejabat berwenang. 2. Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. Ad. 2.b. 1. Pencatatan semua transaksi yang terjadi. 2. Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi. 3. Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar. 4. Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya. 5. Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya. 6. Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti. DAFTAR PUSTAKA W. Wilkinson, Joseph. Sistem Akunting dan Informasi, Jilid Satu, Edisi Ketiga. Bina Rupa Aksara. Diposkan oleh ♥♥ 13 y : L35tAr1_3DB05 ♥♥ di 19:49 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Tugas Kuliah

APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN & PENGELUARAN

A. APLIKASI-APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN Pemrosesan Order Penjualan Diagram Aliran Data: Sistem Aplikasi Order Penjualan KET. PD = Piutang Dagang BB = Buku Besar PNGHN = Penagihan OP = Order Penjualan PGRMN = Pengiriman CUSTM = Pelanggan KUNCI ARUS DATA 1. Order 8 . Pengiriman 2. Order Penjualan 9 . Nota Pengiriman 3. Order Penj. di ACC 10. Faktur 4. Order Pengiriman 11. Memo Pemindahbuku 5. Slip Pengepakan 12. Voucher Jurnal 6. Memo Penagihan 13. Pengendalian Total 7. Nota Pengiriman Pada diagram aliran data (DFD) sistem aplikasi order penjualan memuat prosedur-prosedur yang tercakup dalam penerimaan dan pengiriman order pelanggan dan dalam menyajikan faktur-faktur yang menguraikan produk, pelayanan dan penilaian. Sistem Piutang dagang Piutang dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibat dari timbulnya transaksi penjualan secara kredit. Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi piutang dagang yaitu a. Pemrosesan akun terbuka: dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke faktur-faktur yang belum dilunasi. b. Pemrosesan saldo: nota-nota pelanggan dbebankan ke saldo total piutang pelanggan dan bukan ke faktur-faktur pelanggan. Pengolahan piutang dagang merupakan hal yang sangat kompleks dalam suatu perusahaan. Perusahaan bidang keuangan skala besar baik itu asuransi atau perbankan dapat memiliki rekening piutang terpisah yang sangat besar jumlahnya. Terkadang timbul kendala permrosesan dalam hal waktu, sehingga tidak jarang perusahaan menggunakan kebijakan rencana penagihan bersiklus cycling billing plan), dimana arsip piutang dagang dipisahkan baik itu secara alfabet atau nomor rekening. Penagihan piutang dilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1 bulan terbagi menjadi 3 atau 4 periode penagihan. Sehingga kebijakan ini secara tidak langsung juga mempengaruhi lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena biasanya pelanggan akan segera membayar hutang tidak lama setelah menerima surat tagihan dari perusahaan. Arus Transaksi dalam Piutang Dagang a. Penerimaan Kas b. Penagihan c. Piutang Dagang d. Kredit e. Buku Besar Retur dan Potongan Penjualan Rekening ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barang yang telah dijual. Hal ini disebabkan diantaranya adalah kerusakan barang, penyusutan jumlah, kekeliruan pencatatan, dsb. Jumlah barang yang diretur atau dikembalikan akan mengurangi jumlah transaksi yang terjadi. Jumlah potongan atau pengurangan dinegosiasikan antara pelanggan dengan tenaga penjual dan harus ditelaah dan disahkan oleh pihak yang independen, misalnya departemen kredit. Penghapusan Piutang dagang Fokus utama dari piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudah jatuh tempo dan benar-benar sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yang mungkin bisa dilakukan agar penghapusan piutang tidak terjadi misalnya adalah dengan surat peringatan, surat tindak lanjut atau agen penagihan. B. APLIKASI-APLIKASI SIKLUS PENGELUARAN Pembelian Sentralisasi, dengan pendekatan ini maka pembelian dapat memperoleh diskon atau potongan yang besar, posisi pasar yang lebih kuat, pengendalian persediaan yang lebih baik dan spesialisasi pembeli. Desentralisasi, dengan metode ini maka akan dapat meningkatkan tanggungjawab masing-masing pelaksana pembelian. Diagram Aliran Data: Sistem Aplikasi Pembelian/Pengeluaran KUNCI ARUS DATA 1. Permohonan 8. Laporan Penerimaan 2. Pemberitahuan 9. Pemberitahuan Penerimaan 3. Order Pembelian 10. Faktur 4. Nota Pembelian 11. Faktur Disahkan 5. Nota Penerimaan 12. Paket Tanda Bukti 6. Pengiriman 13. Pembayaran 7. Nota Penerimaan Pengendalian Produksi Gambar diagram alur perencanaan dan pengendalian produksi Aplikasi Siklus keuangan Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem buku umum dapat diklasifikasikan sebagai analisis buku besar umum, laporan keuangan, dan laporan manajerial. Gambar alur sistem laporan keuangan PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yg telah ada. Perlunya Pengembangan Sistem Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal : Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : -Ketidakberesan sistem yang lama Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. - Pertumbuhan organisasi Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah : 1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen 2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini : - Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan - Investasi yang terbaik harus bernilai 3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik 4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem 5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut 6. Jangan takut membatalkan proyek 7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem Siklus Hidup Pengembangan Sistem Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu : a. Perencanaan sistem b. Analisis sistem c. Perancangan sistem secara umum / konseptual d. Evaluasi dan seleksi sistem e. Perancangan sistem secara detail f. Perangkat Lunak dan Implementasi sistem g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Standard-standard dokumentasi Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan pada tahapan operasi dan pemeliharaan Pada tahapan ini, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis ● Dokumentasi pengembangan Dokumentasi ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai ● Dokumentasi operasi Dokumentasi ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan, faktor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu berkas ● Dokumentasi pemakai Berisi petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan Operasi dan Perawatan ● Perawatan perfektif ditujukan untuk memperbaharui sistem sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan pemakai dan kebutuhan organisasi, meningkatkan efisiensi sistem, dan memperbaiki dokumentasi ● Perawatan adaptif, berupa perubahan aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak baru. Sebagai contoh, perawatan ini dapat berupa perubahan aplikasi dari mainframe ke lingkungan client/server atau mengonversi dari sistem berbasis berkas ke lingkungan basis data ● Perawatan korektif berupa pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan Alat dan Teknik Pengembangan Sistem Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah : 1. HIPO diagram 2. Data flow diagram 3. Structured chart 4. SADT diagram 5. Warnier / Orr diagram 6. Jackson’s diagram Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya : Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) : a. Bagan alir sistem (System Flowchart) b. Bagan alir program (Program Flowchart) - Bagan alir logika program (Program logic Flowchart) - Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart) c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir formulir d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart) e. Bagan alir proses (Process Flowchart) f. Gant chart Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya : 1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek 2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah - Wawancara (Interview) - Persiapan yang dilakukan : - buat janji pertemuan - pastikan orang yang akan diwawancarai - pokok permasalahan - Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan : - Siapa yang akan diwawancarai - Pokok permasalahan - Tanggapan - Kapan akan bertemu kembali - Observasi (Observation) - Daftar pertanyaan (Questionaires) - Pengumpulan Sampel (Sampling) 3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ; - biaya pengadaan - biaya persiapan - biaya proyek - biaya operasi serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ; - manfaat mengurangi biaya - manfaat mengurangi kesalahan - manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas - manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen 4. Teknik untuk menjalankan rapat Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ; - mendefinisikan masalah - mengumpulkan ide-ide - memecahkan permasalahan-permasalahan - menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi - menganalisis kemajuan proyek - mengumpulkan data atau fakta - perundingan-perundingan Tahapan pelaksanaan kegiatan ; - merencanakan rapat - menjalankan rapat - menindaklanjuti hasil rapat 5. Teknik Inspeksi / Walkthrough Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough. Penyebab kegagalan pengembangan sistem : 1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem 2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai 3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya 4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan 5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai 6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara 7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik Soal-soal : 1. Coba sebutkan salah satu tehnik yang digunakan untuk pengembangan sistem ? 2. Terdapat 2 pendekatan dasar dalam aplikasi piutang dagang, sebutkan dan berikan contohnya! 3. Jelaskan pengertian pengembangan Sistem! 4. Sebutkan 3 prinsip-prinsip dalam pengembangan sistem? 5. Apa-apa saja yang termasuk arus transaksi dalam piutang dagang, sebutkan! JAWABAN 1. Salah satu teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya : Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek 2. ada 2 pendekatan dasar dalam aplikasi piutang dagang yaitu : a. Pemrosesan akun terbuka: dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke faktur-faktur yang belum dilunasi. b. Pemrosesan saldo: nota-nota pelanggan dbebankan ke saldo total piutang pelanggan dan bukan ke faktur-faktur pelanggan. 3. Pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. 4. Ada beberapa prinsip-prinsip dalam pengembangan sistem 3 diantaranya antara lain adalah 1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen 2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini : - Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan - Investasi yang terbaik harus bernilai 3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik 5. Arus Transaksi dalam Piutang Dagang antara lain adalah a. Penerimaan Kas b. Penagihan c. Piutang Dagang d. Kredit e. Buku Besar Sumber : http://bersblogaddres.blogspot.com/2010/11/minggu-v-vi-vii.html dengan tetap mencantumkan sumber semoga dapat diterima untuk syarat tugas mata kuliah sofskill ^_^ Diposkan oleh ♥♥ 13 y : L35tAr1_3DB05 ♥♥ di 20:07 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Tugas Kuliah